Sep 11, 2007

Sistem Bahan Bakar

Seperti yang kita ketahui suatu mesin sudah pasti membutuhkan bahan bakar untuk bisa berjalan. Banyak sekali jenis bahan bakar yang dapat menjalankan suatu mesin, seperti solar, bensin, minyak tanah, gas elpiji dan lain sebagainya. Dalam hal ini sudah tentu sebagian besar bahan bakar yang digunakan mesin kendaraan adalah bensin dan solar. Diantara kedua jenis bahan bakar ini sudah tentu juga bensin menduduki peringkat pertama.
Bensin sebenarnya dalam keadaan cair tidak mudah terbakar, bensin akan mudah terbakar bila bensin dalam bentuk uap dan tercampur dengan udara secara ideal.
Sistim bahan bakar ini mencakup dari tempat penampungan atau tangki bensin yang kemudian dipompakan ke suatu alat pengkabutan dan pencampuran dengan udara atau yang biasa bengkel/kita sebut sebagai karburator untuk mesin yang konvensional. Hasil pengkabutan dan pencampuran ini akan dialirkan kedalam mesin, tepatnya ruang bakar selanjutnya dibakar oleh sistem pengapian sehingga menghasilkan suatu ledakan dalam mesin, ledakan tersebut kemudian akan mendorong torak yang diteruskan ke poros engkol sehingga menghasilkan suatu gerakan.
Pencampur konvensional (karburator) akhir-akhir ini mulai ditinggalkan karena memiliki banyak kekurangan sebagai penggantinya karburator ini mulai tergeser oleh sistim injeksi. Sistim injeksi ini bensin langsung di suntik ( Injeck) kan ke dalam ruang bakar yang sudah tentu hasil injeck ini sudah terkarburasi (uap). Proses pencampuran bensin dan udara dengan sistim injeksi ini dilakukan dalam ruang bakar atau torak untuk injeksi langsung (direct injection), sedangkan untuk pencampuran di luar ruang bakar/torak disebut dengan injeksi tidak langsung (indirect injection).

Baca Juga Artikel Terkait



No comments: